Memulai Budidaya Lobster Air Laut, Ketahui Cara Pembesarannya

Bagikan Artikel ini
APLIKASI PERIKANAN & PETERNAKAN
Kelola Usaha Budidaya dengan Mudah
Darftar isi

Apakah Kamu tertarik untuk memulai petualangan baru dalam dunia perikanan yang menguntungkan? Budidaya Lobster Air Laut bisa menjadi salah satu pilihannya. Budidaya lobster air laut bukan hanya tentang menangkap lobster, tapi juga tentang merawat dan membesarkan mereka dengan baik. 

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi langkah-langkah yang diperlukan untuk memulai budidaya lobster air laut dari awal hingga panen.

Berkenalan Dengan Lobster Air Laut

Jika kamu baru saja memasuki dunia perikanan atau tertarik dengan potensi bisnisnya, mengenal lebih dalam tentang komoditas lobster laut adalah langkah awal yang menarik. Lobster laut, dengan variasi spesiesnya seperti lobster pasifik, lobster eropa, dan lobster mutiara, memiliki daya tarik tersendiri dalam industri makanan laut. Mereka tidak hanya terkenal karena dagingnya yang lezat dan kaya protein, tetapi juga karena nilai ekonominya yang tinggi di pasar global. 

Lobster mutiara berukuran 300 gram memiliki harga jual sebesar Rp. 600.000 per kilogram di pasar, sementara lobster mutiara dengan berat 1 kilogram atau lebih dijual dengan harga Rp. 1.200.000 per kilogram. Ketika disajikan di restoran, harga ini akan meningkat secara signifikan.

Di Indonesia, beberapa jenis lobster laut populer yang dibudidayakan adalah lobster mutiara (Panulirus ornatus), lobster pasifik (Panulirus versicolor), dan lobster batu (Panulirus homarus). 

  • Lobster Mutiara (Panulirus ornatus): Salah satu jenis yang paling umum dibudidayakan, dikenal karena warna kulitnya yang indah dan rasa dagingnya yang lezat. Lobster pasifik juga cukup populer, memiliki ukuran tubuh yang besar dan daging yang berlimpah.
  • Lobster Batu (Panulirus homarus): Dikenal karena ukuran tubuhnya yang besar dan nilai ekonominya yang tinggi. Ketiga jenis lobster ini memiliki pasar yang stabil dan permintaan yang terus meningkat baik di pasar lokal maupun internasional, menjadikannya pilihan yang menarik untuk budidaya di Indonesia.
  • Lobster Pasifik (Panulirus versicolor): Dikenal sebagai spiny lobster atau blue lobster, adalah salah satu spesies lobster terbesar yang ada di perairan Indonesia. Lobster pasifik biasanya ditemukan di perairan terbuka di sekitar terumbu karang, dan dapat hidup hingga kedalaman 100 meter. Daging lobster pasifik sangat dihargai karena rasanya yang lezat dan teksturnya yang kenyal, sehingga banyak diminati oleh pasar lokal maupun internasional.

Nilai Jual Budidaya Lobster Air Laut

Setiap tahun, lebih dari 100 juta benih lobster diekspor dari Indonesia ke luar negeri, baik melalui jalur legal maupun ilegal, dengan sebagian besar destinasi ekspornya adalah Vietnam untuk proses budidaya lebih lanjut. Secara valuasi, jika Indonesia bisa memanfaatkan hanya 1% dari jumlah tersebut untuk budidaya lokal, yaitu sekitar 1 juta benih lobster, potensi pendapatannya sangat besar. Misalnya, dengan asumsi tingkat kelangsungan hidup (Survival Rate) sebesar 60%, yang kemudian dijual dengan berat 1 kg per lobster, potensi pendapatan mencapai Rp. 720.000.000.000 (tujuh ratus dua puluh milyar rupiah) per tahun.

Tidak hanya menjadi nilai tambah bagi pelaku usaha, budidaya lobster juga membawa dampak luas bagi para pengepul benih, distributor, eksportir, dan industri restoran. Indonesia dapat meraih pemasukan devisa yang signifikan dari kegiatan budidaya ini, sementara secara signifikan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terlebih lagi, Indonesia sebagai produsen benih lobster terbesar di dunia memiliki lingkungan perairan laut yang optimal untuk budidaya lobster dalam lingkungan alaminya. 

Budidaya lobster laut juga dapat membantu mengurangi tekanan terhadap sumber daya alam laut yang liar. Dengan memilih budidaya daripada penangkapan liar, praktik ini dapat membantu menjaga populasi lobster liar dan ekosistem laut yang sehat. 

Jika lobster menetaskan telur, hanya sebagian kecil dari telur tersebut yang akan berhasil bertahan hingga mencapai tahap dewasa, dengan tingkat kelangsungan hidup (Survival Rate/SR) sekitar 0,001-0,004%. Namun, jika lobster ditangani di fasilitas seperti laboratorium atau hatchery, tingkat kelangsungan hidup dari telur hingga mencapai tahap Puerulus bisa mencapai 1%. Mengembalikan sebagian kecil lobster dewasa yang dibudidayakan ke habitat alaminya juga dapat berkontribusi pada peningkatan jumlah lobster di alam.

Cara Praktis Budidaya Lobster Air Laut

Budidaya lobster laut, meskipun terlihat kompleks, sebenarnya dapat dijalankan dengan cara yang mudah dan praktis. Dengan memahami langkah-langkah yang diperlukan dan menerapkannya dengan hati-hati, siapapun dapat mencoba dan berhasil dalam budidaya lobster laut secara praktis. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan selama budidaya Lobster Air Laut:

Pemilihan Lokasi Budidaya

  • Pentingnya memiliki akses yang mudah dari darat agar mobilisasi peralatan produksi dapat dilakukan dengan lebih efisien.
  • Lokasi budidaya harus dipilih sedemikian rupa sehingga terhindar dari ancaman badai, angin kencang, arus laut yang kuat, dan gelombang tinggi. Ini karena budidaya lobster laut biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga disarankan untuk memilih lokasi yang dilindungi dari cuaca ekstrem dan fluktuasi musiman.
  • Lokasi budidaya juga harus bebas dari pencemaran, seperti yang dapat berasal dari pemukiman, industri, pelabuhan, pertambangan, dan aktivitas lain yang dapat mengakibatkan limbah masuk ke perairan laut.
  • Juga penting untuk memilih lokasi budidaya yang tidak berdekatan dengan muara sungai, yang dapat menyebabkan penurunan kadar salinitas dan peningkatan kandungan lumpur selama periode hujan.
  • Lokasi budidaya harus dihindari dari fenomena arus balik atau upwelling.
  • Pilih kolam terapung yang cukup menampung 30-50 ekor per kolamnya.

Pemilihan Bibit Lobster air Laut

Memilih bibit lobster air laut yang baik adalah langkah penting dalam usaha budidaya lobster untuk memastikan pertumbuhan yang optimal dan hasil panen yang memuaskan. Perhatikan hal-hal berikut ini ketika memilih bibit lobster air laut:

  • Pastikan membeli bibit dari penjual atau hatchery yang memiliki reputasi baik dan sudah terbukti menghasilkan bibit berkualitas. Cek sertifikasi atau rekomendasi dari pihak terkait seperti dinas perikanan atau asosiasi peternak lobster.
  • Ketika membeli bibit dari nelayan, sebaiknya pilih area yang dekat dengan lokasi budidaya lobster. Ini tidak hanya membantu menghemat biaya pengiriman, tetapi juga mengurangi risiko kematian bibit akibat perjalanan yang terlalu lama. Selain itu, bibit perlu dikarantina terlebih dahulu untuk mengurangi stres setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh.
  • Penampilan fisik: Periksa warna tubuh lobster. Lobster yang sehat biasanya memiliki warna yang cerah dan mengkilap. Hindari bibit yang terlihat lesu atau memiliki bercak-bercak putih, yang bisa menjadi indikasi infeksi parasit atau jamur.

Kelola Inventaris Ternak dan Budidaya Perikanan Jadi Mudah

Pembenihan Lobster air Laut

Penebaran bibit lobster air laut harus dilakukan dengan hati-hati karena masalah adaptasi sering menyebabkan kematian benih. Adaptasi adalah proses bertahap di mana organisme menyesuaikan diri dari lingkungan lama ke yang baru. Suhu memegang peran penting dalam adaptasi ini, sehingga penebaran sebaiknya dilakukan saat cuaca sejuk atau teduh seperti di pagi, sore, atau malam hari. Sebelum ditebar, bibit harus diaklimatisasi dengan suhu sekitar selama 15 hingga 30 menit.

Pemijahan Lobster air Laut

Proses pemijahan lobster dimulai dengan rangkaian perkawinan lobster. Untuk mengawinkan lobster, metode perkawinan massal dapat digunakan agar betina memiliki lebih banyak pilihan pejantan, mempercepat proses bertelur. Ketika lobster betina menunjukkan tanda-tanda siap bertelur, seperti ekor melipat hingga mencapai kaki pertama, pindahkan lobster tersebut ke tempat terpisah untuk mencegah telur rusak akibat perkelahian dengan lobster lain.

Setelah diinkubasi selama 28 hingga 32 hari, induk lobster akan menetaskan sekitar 300 burayak. Burayak harus dipisahkan dari induknya agar mereka bisa mencari makan sendiri, sementara induk diberi waktu untuk beristirahat sebelum dikawinkan lagi setelah 2 hingga 3 minggu.

Pembesaran Lobster air Laut

Pembesaran bibit lobster memerlukan perhatian khusus untuk memastikan pertumbuhan optimal dan menghindari masalah yang dapat menghambat perkembangan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu dalam pembesaran bibit lobster:

  • Perhatikan kualitas air: Monitor kualitas air secara rutin, termasuk suhu, salinitas, pH, dan kadar oksigen terlarut. Suhu ideal untuk pertumbuhan lobster adalah antara 26-28°C, dengan pH 7.5-8.5 dan salinitas 28-35 ppt.
  • Pemberian Pakan: Berikan pakan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi lobster. Pakan bisa berupa pelet, ikan kecil, kerang, atau bahan alami lain yang kaya protein. Pemberian pakan dilakukan 2-3 kali sehari dengan porsi yang cukup untuk mencegah kanibalisme. Jika berukuran kurang dari 10 gram, maka bisa diberikan pakan sebanyak 30% dari berat tubuh lobster dan diberikan satu kali sehari yakni setiap sore.
  • Pengelolaan Kesehatan: Pantau kesehatan lobster secara rutin dan segera tangani jika ada tanda-tanda penyakit. Lakukan pembersihan rutin pada kolam untuk menghindari penumpukan sisa pakan dan kotoran yang dapat memicu penyakit.
  • Pengaturan kepadatan: Jangan terlalu padat dalam menebar bibit lobster untuk menghindari persaingan yang berlebihan dan mengurangi risiko kanibalisme. Sesuaikan kepadatan dengan ukuran kolam dan jumlah pakan yang tersedia.
  • Penanganan stress: Sediakan tempat berlindung seperti pipa PVC, batu, atau karang buatan untuk memberikan tempat bagi lobster bersembunyi dan merasa aman. Hindari penanganan yang kasar dan perubahan lingkungan yang tiba-tiba untuk mencegah stres pada lobster.
  • Monitoring dan Evaluasi: Lakukan monitoring pertumbuhan dan perkembangan lobster secara berkala. Catat perkembangan ukuran dan berat lobster untuk mengevaluasi efektivitas program pembesaran.

Panen Lobster air Laut

Panen lobster bisa dilaksanakan setelah mencapai berat antara 150 hingga 200 gram per ekor, dari bibit yang awalnya memiliki berat sekitar 5 gram per ekor, setelah menjalani periode pemeliharaan selama 10 bulan. Lobster yang dihasilkan dari budidaya ini akan dijual dalam keadaan hidup dan tanpa cacat, sehingga proses panen harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Cara panen melibatkan pengangkatan keramba dan penyaluran lobster secara individu ke wadah styrofoam, untuk kemudian didistribusikan ke berbagai lokasi atau bahkan diekspor dalam kondisi hidup. Penting untuk memperhatikan suhu selama proses ini, yang idealnya sekitar 20 derajat Celsius, dengan lingkungan yang tetap lembab meskipun tanpa air.

Tips Khusus Budidaya Lobster air Laut

  1. Coba gunakan kolam dengan sistem kerangkeng dengan keuntungan Lobster tidak terpengaruh perubahan salinitas air laut yang diakibatkan oleh hujan sehingga meningkatkan SR (Survival Rate); Lobster tidak terganggu oleh aktifitas pembudidaya di atas keramba; Lobster mendapatkan suhu yang sesuai dengan habitatnya; Lobster merasa aman berada di dalam kerangkeng yang gelap sehingga makan dengan lahap; Lobster terhindar dari pencemaran dan algae blooming di permukaan perairan laut
  2. Perhatikan proses pergantian kulit. Lobster mengalami pergantian kulit setiap 3 hingga 7 hari, dan semakin jarang mereka mengganti kulit, pertumbuhan mereka akan semakin cepat. Penting untuk mengawasi saat lobster melakukan pergantian kulit dan mengarahkannya ke tempat perlindungan agar tidak terganggu oleh lobster lain. Jika ada lobster lain mendekat, mereka harus dipisahkan untuk menghindari gangguan atau bahkan pemangsaan terhadap lobster yang sedang berganti kulit.

Kontrol Perkembangan Budidaya Lobster Laut Dengan Harvesea!

Dalam dunia budidaya lobster laut, mengendalikan perkembangan ternak merupakan aspek yang sangat penting. Harvesea didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan peternak, pedagang, nelayan, importir, dan eksportir ternak. Melalui platform ini, kamu dapat mengelola inventaris ternak dan keuangan dengan lebih efektif, memastikan operasional bisnis kamu berjalan dengan lancar. 

Dengan Harvesea, kamu bisa memantau pertumbuhan lobster secara terperinci dan mengatur proses budidaya dengan lebih terstruktur. Ini adalah solusi terbaik untuk memastikan kesuksesan bisnis budidaya lobstermu, dari penebaran hingga panen, untuk hasil yang optimal. Jadikan Harvesea sebagai mitra terpercaya dalam meraih sukses dalam industri budidaya yang akan kamu mulai. Daftar Sekarang!

Semua yang Anda Butuhkan untuk Usaha Budidaya

Dirancang khusus untuk untuk peternak, pedagang, nelayan, importir, dan eksportir ternak. Harvesea menawarkan pengelolaan inventaris ternak dan keuangan untuk kelancaran operasional bisnis Anda.