Memahami perbedaan ikan nila dan mujair adalah langkah penting bagi para pecinta dan peternak ikan air tawar. Meskipun keduanya berasal dari keluarga yang sama, yaitu Cyprinidae, ikan nila (Oreochromis spp.) dan mujair (Oreochromis mossambicus) memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal penampilan fisik, kebiasaan hidup, serta preferensi lingkungan.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi perbedaan utama antara kedua jenis ikan ini, serta memahami bagaimana perbedaan tersebut dapat mempengaruhi cara budidaya dan manfaat dari masing-masing spesies.

Kenali Perbedaan Karakteristik Ikan Nila dan Mujair
Saat berbicara tentang budidaya ikan air tawar, dua jenis ikan yang sering menjadi perhatian utama adalah ikan Nila dan ikan Mujair. Kedua jenis ikan ini tidak hanya populer di kalangan peternak, tetapi juga memiliki karakteristik unik yang membuat mereka unggul dalam berbagai aspek. Mari kita mengenal lebih jauh tentang karakteristik ikan Nila dan Mujair, serta perbedaan utama yang membedakan keduanya.
Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Secara umum, gaya hidup ikan Nila adalah aktif dan adaptif di dalam air, sering kali berenang secara terbuka dan menjelajahi berbagai bagian perairan. Mereka mampu beradaptasi dengan baik terhadap perubahan lingkungan, termasuk suhu air yang bervariasi dan kualitas air yang berbeda.
Gaya hidup aktif, adaptabilitas lingkungan yang baik, dan pertumbuhan yang cepat, membuat ikan Nila terus menjadi salah satu spesies ikan air tawar yang paling populer di dunia, digunakan untuk tujuan konsumsi manusia dan juga sebagai objek hobi bagi penggemar akuakultur.
Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus atau Tilapia mossambica)
Ikan Mujair cenderung lebih tenang dan lamban di dalam perairan. Mereka sering kali terlihat bergerombol di dekat permukaan atau di sekitar struktur perairan seperti tumbuhan air atau bongkahan batu.
Dengan kombinasi gaya hidup yang adaptif, toleransi lingkungan yang tinggi, dan pola makan yang beragam, ikan Mujair menjadi spesies yang sangat dihargai dalam budidaya perikanan air tawar, baik untuk tujuan komersial maupun keperluan hobi.
Perbedaan Ikan Nila dan Ikan Mujair
Dua ikan ini menduduki posisi favorit baik untuk konsumsi maupun budidaya. Meskipun keduanya termasuk dalam keluarga tilapia dan sering dijadikan pilihan dalam budidaya, mereka memiliki karakteristik yang berbeda secara signifikan.
Ciri Fisik
Secara fisik, ikan Nila dan ikan Mujair memiliki perbedaan yang dapat dikenali melalui beberapa karakteristik utama:
- Bentuk Tubuh:
- Ikan Nila: Memiliki tubuh yang ramping dengan kepala yang agak memanjang dan sedikit runcing di ujungnya. Sirip ekornya berbentuk segitiga dengan ujung yang runcing.
- Ikan Mujair: Tubuhnya cenderung lebih bulat dan pipih dengan kepala yang lebih lebar. Sirip ekornya biasanya lebih besar dan lebih membulat.
- Warna dan Corak:
- Ikan Nila: Umumnya berwarna keperakan hingga biru keabu-abuan dengan belang-belang hitam yang mencolok di sepanjang tubuhnya.
- Ikan Mujair: Warna tubuhnya lebih seragam, cenderung keabu-abuan atau cokelat kekuningan dengan belang-belang hitam yang lebih halus.
- Ukuran dan Proporsi:
- Ikan Nila: Dapat tumbuh cukup besar dalam waktu yang relatif singkat, dengan panjang tubuh yang bisa mencapai beberapa puluh sentimeter tergantung dari kondisi budidaya.
- Ikan Mujair: Umumnya memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan ikan Nila, meskipun bisa tumbuh besar dalam kondisi budidaya yang optimal.
Perbedaan Ikan Nila dan Mujair dari Habitatnya
Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dan ikan Mujair (Oreochromis mossambicus atau Tilapia mossambica) memiliki perbedaan dalam preferensi habitat yang mempengaruhi tempat mereka hidup secara alami.
Jenis ini biasanya ditemukan di perairan yang lebih dalam seperti sungai-sungai besar, danau, dan reservoir dengan aliran air yang cukup. Mereka lebih menyukai perairan hangat dengan suhu antara 20-30°C dan memerlukan kualitas air yang baik dengan tingkat oksigen yang cukup serta keberadaan struktur vegetasi air untuk tempat berlindung.
Di sisi lain, ikan Mujair cenderung mendiami perairan yang lebih dangkal seperti danau dangkal, rawa-rawa, dan sungai dengan aliran yang lebih lambat. Mereka lebih toleran terhadap variasi suhu air dan dapat hidup baik di perairan yang memiliki sedikit oksigen, walaupun mereka juga menghargai keberadaan vegetasi air yang cukup.
Semua yang Anda Butuhkan untuk Usaha Budidaya

Rentang Hidup
Ikan mujair dan nila memiliki umur hidup yang bisa mencapai (dan terkadang melebihi) 10 tahun. Ikan nila mencapai kematangan seksual saat mencapai ukuran sekitar 10-30 cm (4-12 inci) dan hanya berkembang biak dalam suhu air di atas 20°C (68°F). Mereka membangun sarang dan bertelur setiap 30 hari, dengan telur-telur yang dierami di mulut mereka.
Mujair memiliki banyak kesamaan dengan nila dalam hal ini. Mereka juga adalah ikan yang mengerami telurnya di mulut. Di mana jantan membuat sarang bagi betina untuk mengerami telurnya. Namun, mujair merawat anak-anaknya lebih lama dari kebanyakan spesies ikan lainnya. Hal ini diyakini membentuk ikatan sosial antara mujair dewasa dan anak-anaknya.
Perbedaan Ikan Nila dan Mujair dari Makanannya
Di habitat aslinya, ikan Nila (Oreochromis niloticus) umumnya memakan berbagai jenis pakan seperti plankton, larva serangga, dan detritus organik yang tersedia di perairan yang cukup dalam dengan vegetasi air yang beragam. Namun, dalam kolam budidaya, ikan Nila diberi pakan buatan berupa pelet ikan yang telah diformulasikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka, sering kali dengan tambahan serangga kecil dan tanaman air yang tumbuh di kolam.
Di sisi lain, ikan Mujair (Oreochromis mossambicus atau Tilapia mossambica) dalam habitat aslinya cenderung memakan tumbuhan air, alga, dan detritus organik. Pakan alami ini ditemukan di perairan dangkal seperti danau dangkal, rawa-rawa, dan sungai dengan aliran yang lebih lambat. Ketika dibudidaya, mujair juga menerima pakan buatan berupa pelet ikan, namun mereka cenderung lebih memilih makanan vegetasi seperti rumput air atau kangkung yang ditanam di dalam kolam, sambil juga memakan detritus organik yang ada di dasar kolam.
Lama Panen
Jika ingin memulai budidaya ikan, pertanyaan yang sering muncul adalah seberapa cepat hasil panennya. Walaupun genusnya sama, ikan Nila dan ikan Mujair memiliki perbedaan signifikan dalam lama panen mereka. Ikan Mujair cenderung lebih cepat untuk dipanen, hanya memerlukan waktu sekitar 4-5 bulan sejak pembibitan hingga siap panen. Sementara itu, ikan Nila membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama, sekitar 4-6 bulan untuk mencapai ukuran yang cocok untuk panen. Perbedaan ini mempengaruhi perencanaan budidaya, di mana peternak harus mempertimbangkan waktu dan biaya yang dibutuhkan sebelum mengambil keputusan tentang jenis ikan yang akan mereka budidayakan.
Perbedaan Ikan Nila dan Mujair dari Bobot Panennya
Terakhir, perbedaan dalam budidaya ikan Nila dan ikan Mujair juga meliputi perbedaan dalam bobot yang biasanya dicapai saat dipanen. Ikan Nila umumnya dipanen ketika mencapai bobot antara 0,5 kg hingga 1 kg, sedangkan ikan Mujair dalam rentang bobot antara 1 kg hingga 1,5 kg. Selain itu, budidaya kedua jenis ikan ini relatif mudah karena mampu beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan budidaya dan memiliki tingkat ketahanan yang baik terhadap penyakit.
Dilihat dari ramainya pemasaran, ikan Nila cenderung memiliki daya jual yang lebih tinggi dibandingkan ikan Mujair. Salah satu faktornya adalah manfaat kesehatan yang tinggi dari ikan Nila. Konsumsi ikan Nila dapat membantu menjaga kesehatan tulang, memperbaiki pembekuan darah, serta mendukung kesehatan otot. Selain itu, ikan Nila juga cocok untuk diet karena rendah lemak dan kalori.
Kelola Budidaya Ikan Nila Dengan Harvesea
Setiap pembudidaya pasti menginginkan agar proses budidaya berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang optimal. Namun, terkadang hal-hal seperti memeriksa kondisi kolam atau mengelola inventaris budidaya bisa terlewatkan atau terabaikan. Tapi Jangan khawatir! Kamu dapat meningkatkan efisiensi budidaya ikan gurame dengan Harvesea untuk mendapatkan keuntungan maksimal.
Dengan Harvesea, kamu dapat mengelola inventaris perikanan, keuangan, dan kondisi kolam budidaya secara mudah melalui satu aplikasi terintegrasi, sehingga hasil panen dapat dioptimalkan. Selain itu, kamu akan mendapatkan tips, trik, dan informasi terbaru seputar perikanan dan peternakan yang akan mendukung perkembangan bisnis budidaya ikan nila.
Harvesea didesain khusus untuk peternak, pedagang, nelayan, importir, dan eksportir ternak. Harvesea menyediakan pengelolaan inventaris ternak dan keuangan untuk memastikan kelancaran operasional bisnis kamu. Daftar Gratis Sekarang di Harvesea!